Aspek Hukum dalam Ekonomi 2 (Softskill)
Indef: Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp 7.000 Triliun
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Riza Annisa Pujarama mengungkapkan, utang luar negeri Indonesia terus mengalami kenaikan cukup signifikan. Bahkan Riza mengatakan, hingga saat ini utang luar negeri Indonesia telah mencapai Rp 7.000 triliun, jumlah tersebut merupakan total utang pemerintah dan swasta. Dari sisi Pemerintah, utang tersebut digunakan dalam rangka menambal defisit anggaran pemerintah. Sementara utang swasta dilakukan oleh korporasi dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Peningkatan utang terus berlanjut hingga APBN 2018 bulan Februari menembus angka Rp 4.034,8 triliun dan pada APBN 2018 mencapai Rp 4.772 triliun," ujarnya Riza saat diskusi dengan media di Kantor INDEF, Jakarta, Rabu (21/3/2018).
Berdasarkan data Kementerian Keuangan hingga akhir Februari 2018, utang pemerintah masih didominasi oleh penerbitan SBN yang mencapai Rp 3.257,26 triliun atau 80,73 persen dari total utang pemerintah. Penerbitan SBN sekitar Rp 2.359,47 triliun atau 62,62 persen diterbitkan dalam denominasi rupiah serta dalam denominasi valas sebesar Rp 897,78 triliun atau 18,11 persen. Sementara untuk utang luar negeri swasta tahun 2017 telah tembus sebesar USD172 miliar atau sekitar Rp 2.322 triliun dengan kurs Rp 13.500 per dollar AS. "Besar kemungkinan belum termasuk semua utang BUMN," kata Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati. Ekonom senior Institute for Development for Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri menyoroti utang luar negeri Indonesia yang terus meningkat dalam tiga tahun terakhir.
Menurut dia, saat ini pemerintah terlalu mengobral utang dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) yang cenderung dikuasai oleh pihak asing dalam mata uang asing. Dia mengatakan, ada kehawatiran jika kepemilikan SBN didominasi oleh asing, lantaran pemerintah tidak dapat mengendalikan pergerakan pasar. Terlebih disaat pasar mengalami gejolak, dikhawatirkan investor asing keluar dari kepemilikan SBN. "Kalau saran saya, lebih baik perbanyak utang dengan bank dunia, seperti ADB, Jepang, itu jaminan lebih efektif. Tapi kita enggak bisa merdeka, enggak bisa suka-suka pakai anggaran, enggak bisa cawe-cawe," kata Faisal.
Yang gua tangkep dari artikel diatas menurut gua tentu kita pasti merasa miris ya ngak?, bayangkan 7 ribu triliyun guys buat beli cilung (Cilok Gulung) sampe lu muntah juga kaga bakal abis hahaha canda renyah, nah sekarang serius nih guys lu pada pernah denger ngak si kalo Indonesia ini negara kaya, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau, sumber daya alam Indonesia berupa minyak bumi, timah, gas alam, nikel, kayu, bauksit, tanah subur, batu bara, emas, dan perak dengan pembagian lahan terdiri dari tanah pertanian sebesar 10%, perkebunan sebesar 7%, padang rumput sebesar 7%, hutan dan daerah berhutan sebesar 62%, dan lainnya sebesar 14% dengan lahan irigasi seluas 45.970 km.
Dari data kongkrit diatas lu kaget apa biasa aja ?, apa emang udah kebiasa dengan pemerintahan kita yang bobrok wkwk. Kalo dari gua sendiri si ya udah biasa hahaha, nah maka dari itu gimana si biar itu jadi ngak biasa lagi, itu yang harus kita fikirkan sebagai penurus generasi ini. Semua itupun banyak faktor-faktor yang menyebabkannya.
Satu, dari sisi pemerintahan kalo dari pandangan gua ya kebiasaan pemerintah yang mengimpor kebutuhan pokok di Indonesia ini harus di kurangi kalau bisa harus di stop, loh kenapa ?? lu masih nanya berarti lu butuh kaca mata, tadi udah gua sebut Indonesia ini negara kaya sob laut dimana mana garem masih impor mau ditaro mana muka para petani garem.
Dua, dari sisi masyarakat sendiri atau pelajar-pelajar seperti gua ini. Jadi gini kita ini adalah SDM (Sumber Daya Manusia) yang mengelola ataupun akan mengelola SDA (Sumber Daya Alam) yang ada di Indonesia ini, apasih yang harus kita lakukan ??
Nah kalo untuk anda yang sudah mulai masuk kearea bekerja buatlah lapangan pekerjaan bukan mondar-mandir nyari kerjaan, manfaatin SDA kita yang kaya ini, jangan orang luar yang justru memanfaatkanya, caranya gimana ?? ya pikirlah sendiri anda kan di kasih tuhan otak buat mikir, cari inspirasi di luar sana banyak.
Disisi pelajar nih, untuk pelajar kaya lu dan gua ini, sob kita ini adalah bibit-bibit bangsa untuk masa depan negara Indonesia ini, jangan yang lu jagoin pacaran, balapan, mabok-mabok'an, ataupun jago game mobile legend, isi juga otak lu buat ilmu pendidikan, kalo lu gitu-gitu aja kaga bakal maju-maju ini negara, kita itu harus bisa jadi pengelola di lahan kita sendiri, mungkin suatu saat ada dari kita yang jadi pengelola minyak bumi terus di jadikan bahan bakar, atau jadi penambang-penambang tanpa harus bantuan negara lain contoh yang miris adalah freepot. ayolah isi hari-hari lu juga dengan sesuatu yang bermanfaat buat lingkungan sekitar lu, kalo bukan kita siapa lagi ???
Kesimpulannya pada intinya menurut gua kesalahannya cuma ada di pemerintah dan SDM nya, pemerintah ngak peka SDM nya bodo amat. wajar aja kalo kita ngutang mulu apalagi sering denger justru banyak tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia, halooo pemerintah pengangguran di Indonesia masih 7,4 juta jiwa lo, walaupun pengangguran katanya mulai turun tapi tetep ajalah gunakan produk lokal aja, boleh satu atau dua TKA yang ada ilmunya untuk di pelajari bukan sekuli-kulinya di izinkan juga.
Ya begitulah dilema negeri kita sekarang, saran gua sih ikutin #2019GANTIPRESIDEN wkwkwk
Komentar
Posting Komentar